Awas! Kanker Paru Berawal dari Tempat Kerja

Tribunnews.com - Rabu, 8 Februari 2012 21:38 WIB
Tribunnews.com - Secara khusus polusi juga menyergap di berbagai tempat kerja dan menimbulkan dampak bagi paru. Sejarah penyakit paru akibat kerja ini dimulai semenjak pertengahan abad ke-16. Pada masa itu Gregorius Agricola, seorang ilmuwan Eropa mencoba menemukan hubungan antara pekerjaan dengan penyakit. Ia menerbitkan buku berjudul De re Metallica, yang menguraikan penyakit asma akibat kerja.
Beberapa penyakit paru kerja yang penting antara lain silikosis, asbestosis, bisinoss, pneumokoniosis pekerja batu bara, asma kerja, dan kenker paru akibat kerja.
Silikosis
Silikosis adalah penyakit paru kerja yang paling banyak dijumpai akibat penimbunan silika bebas (SiO2). Penyakit ini menimpa mereka yang bekerja di industri yang menghasilkan batu-batu untuk bangunan, pabrik semen, perusahaan keramik, tambang timah putih, besi, batu bara, perusahaan granit, pabrik besi dan baja, dll.
Secara klinis silikosis dibagi dalam tiga tingkatan. Tingkat pertama adalah simple silicosis yang ditandai dengan penderita mulai mengeluh sesak ringan. Pada tingkat dua atau silikosis sedang, sesak serta batuk makin menjadi dan faat paru jelas mulai terganggu. Pada tingkat ketiga kelainan paru makin menghebat dan dapat terjadi kor pulmonale.
Sampai sekarang belum ada pengobatan spesifik untuk silikosis. Untuk itu pencegahan harus diutamakan. Misalnya saja, cara pencegahan tetap harus senantiasa diutamakan. Kadar silika bebas di lingkungan kerja harus selalu di bawah nilai ambang batas. Cara substitusi juga dapat dilakukan, misalnya dengan mengganti tepung silika dengan bahan zirconium pada penuangan besi/baja dan penggunaan carborundum atau alumina untuk penggurindaan.
Asbestosis
Asbes banyak sekali dipergunakan sehari-hari mulai dari bahan pembuat kabel listrik, cat, ban kendaraan bermotor serta bantalan rem, sampai atap rumah. Secara umum asbes dapat menimbulkan tiga penyakit di paru, yaitu asbestosis, kanker paru, dan mesotelioma. Tidak ada pengobatan spesifik untuk asbestosis. Di banyak negara maju sudah ada aturan khusus untuk penggunaan asbes yang dikenal dengan The Asbestos Regulation.
Bisinosis
Penyakit ini pertama kali dilaporkan oleh Dr. Kay dari Inggris dari awal abad XIX. Ia menemukan adanya gangguan pernapasan pada pekerja di pabrik tekstil. Penyakit terjadi karena paparan debu kapas secara berlebihan. Nama bisinosis berasal dari bahasa Yunani yang berarti kain atau rami. Yaitu keluhan rasa berat/sempit di dada dan sesak napas pada hari pertama masuk kerja setelah libur akhir pekan. Sehingga sering disebut moday fever.
Kanker paru akibat kerja
Kanker paru adalah kanker pada pria yang paling sering ditemukan di dunia. Faktor utama penyebab kanker paru adalah kebiasaan merokok. Di lain pihak, polusi udara di tempat kerja ternyata bisa juga menjadi pemicu.
Berbagai bahan telah diteliti sehubungan dengan kanker paru ini. Acrylonitrile yang banyak digunakan pada tanaman adalah salah satu contohnya. Demikian pula arsen, pada peleburan tembaga. Logam kadmium pada industri batu baterai. Berilium pada industri tabung dan lampu pijar. Serta chromium, vynil, chloride, dan asbes. (Intisari)

Komentar