10 Tips Sukses Investasi Jangka panjang


Angga Aliya - detikFinance 


Jakarta - Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjadi investor, baik itu jangka pendek maupun panjang untuk mendapatkan hasil terbaiknya. Semua tergantung dari target dan kepuasan yang anda dapat.

Jika anda tidak suka bertransaksi tiap hari dan lebih suka menunggu hasil investasi dengan sabar, maka sebaiknya anda menjadi investor jangka panjang. Meski tidak ada aturan khusus untuk menjadi investor jangka panjang, tapi setidaknya ada pakem yang bisa anda ikuti.

Seperti dikutip dari Investopedia, Kamis (9/2/2012), berikut adalah beberapa tips dengan konsep fundamental yang harus diketahui oleh investor jangka panjang:

1. Jual saham jelek dan tahan saham bagus cukup lama
Sejak jaman dahulu kala, investor sukses adalah yang bisa melepas saham berfundamental jelek dan tetap menyimpan saham-saham bagus dalam jangka waktu lama. Jika investor tidak bisa membedakan antara saham jelek dan bagus, maka skenario terburuk adalah menunggu sampai sahamnya menyentuh level terendah. Memang teori pemisahan saham bagus-jelek ini sangat bagus, tapi sulit diterapkan di dunia nyata.

2. Jangan mudah percaya isu atau rumor
Ketika anda mendapat isu atau rumor di pasar dari datang dari kakak, sepupu, tetangga atau bahkan broker anda, jangan langsung percaya. Ketika anda berinvestasi, sangatlah penting anda tahu alasan dan latar belakang berinvestasi tersebut.

Lakukan riset dan analisis sendiri terhadap sebuah perusahaan sebelum menempatkan uang anda. Mengandalkan informasi yang tidak jelas dari orang lain sama saja dengan berjudi.

Mungkin saja dengan sedikit keberuntungan, investasi anda bisa sukses, tapi tetap saja risikonya cukup tinggi. Tentunya hal ini tidak baik untuk investasi dalam jangka panjang.

3. Acuhkan hal-hal kecil
Sebagai investor jangka panjang, sebaiknya anda jangan panik jika terjadi gejolak dalam investasi anda karena itu hanya terjadi dalam jangka pendek. Pantau terus investasi anda sambil melihat target jauh ke depan.

Anda harus percaya diri akan kualitas investasi anda, tentunya dengan seluruh keputusan untuk menyimpannya secara jangka panjang. Daripada anda merasa resah setiap terjadi gejolak jangka pendek.

Investor jangka pendek mungkin akan mengambil kesempatan dalam gejolak seperti tersebut, namun itu bukanlah anda, karena anda adalah investor jangka panjang. Lebih baik anda mencari celah untuk menambah portofolio saat pasar sedang murah.

4. Jangan terlalu pikirkan rasio P/E
Kebanyak investor biasanya terlalu memikirkan price-earnings ratio alias rasio P/E. Karena ini merupakan salah satu ukuran untuk mengetahui mahal atau murahnya harga saham. Akan tetapi, belum tentu P/E yang rendah membuat sahamnya menjadi murah, begitu juga dengan P/E tinggi tidak berarti sahamnya terlalu mahal. Gabungkan rasio P/E itu dengan analisis lain maka hasilnya akan kelihatan.

Selngkapnya di sini


Jangan diKLIK

Komentar