Jumat, 20 Januari 2012 | 20:58
Meskipun lebih mahal dari segi "bunga", KPR syariah dinilai lebih menguntungkan dibandingkan KPR konvensional.
Salah satu produk perbankan syariah ini cukup tinggi permintaannya dan hingga kini kecenderungannya tengah meningkat.
Direktur Direktorat Perbankan Syariah BI, Mulya Effendi Siregar menilai, hal itu terjadi karena konsep cicilan dengan margin tetap, sehingga menarik bagi nasabah.
"Banyak pegawai tetap yang menerima gaji tetap setiap bulan. Kendati margin KPR syariah memang sedikit lebih mahal dibanding bunga KPR bank konvensional, trennya selalu tetap. Sedangkan pendapatan selalu naik setiap tahun," kata Mulya, kepada wartawan di Gedung BI, Jakarta, hari ini.
Namun, BI juga mendorong bank syariah masuk lebih banyak ke pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pasalnya, kata dia, pembiayaan jenis tersebut lebih jelas menyasar nasabah skala menengah dan kecil.
Berdasarkan rencana bisnis bank (RBB) bank-bank syariah yang telah diserahkan belakangan ini, pada umumnya pembiayaan akan difokuskan ke UMKM.
"Secara keseluruhan, UMKM menyumbang sekitar 70 persen dari total pembiayaan. Namun, mungkin ini harus kita lihat lagi, sebab ada perubahan definisi UMKM, yang sebelumnya berdasarkan plafon, sekarang berdasarkan besaran usaha," jelas Mulya.
Mohon Infonya pak.sya berada di kota Medan..dan ingin sekali mengembangkan usaha saya yg sudah berjalan 7 tahun.alamat saya dan usaha saya di Jl medan Batang Kuis simpang Pasar 9 no 3.Hp 081265284565..mohon infonya dimana saya bisa mendapatkan Pinjaman KUK tsb..trima kasih
BalasHapus