Bank CIMB Niaga Syariah Kembangkan Dual Banking Leverage


Bank CIMB Niaga Syariah Kembangkan Dual Banking Leverage
Megawati, "Harus Meluangkan Waktu Dulu"
KALAU anda ditawarkan dua potong ayam goreng yang satu di sembelih dan yang lainnya tidak, mau pilih yang mana? Branch Manager CIMB Niaga Syariah Jawa Barat, Megawati Soeratie memberikan analogi tersebut saat membandingkan produk perbankan syariah dengan bank konvensional. ”Keduanya sama-sama ayam goreng tapi kita, kaum muslimin khususnya, tentu lebih memilih ayam goreng yang disembelih,” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya di Jln. Jend. Gatot Subroto No.2 Bandung.

Begitu pula kalau orang membeli sebuah kendaraan seharga Rp 100 juta, kemudian pembelinya tidak punya uang maka ia bisa datang ke bank syariah. ”Kata bank, anda mau bayar cash atau mau dicicil? Kalau dicicil, kita harus untung dong, sehingga mobil tersebut kita beli untuk kemudian dijual lagi dengan harga Rp 120 juta untuk dicicil selama tiga tahun. Setuju tidak?” jelas alumnus Teknik Sipil Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung ini Kalau setuju di harga Rp 120 juta, kata ibu dari Syabila (20) mahasiswi Psikologi Unpad dan Fakhri (17) siswa kelas 2 SMA ini, nanti kita bikin aturannya, namanya murabahah.”Syaratanya harus ada harga yang disepakati oleh kedua belah pihak,” katanya.

Kalau sepakat, kata Megawati, maka bank syariah akan menghitung secara murabahah harga mobil tersebut dengan waktu cicilan selama tiga tahun. ”Jadi akadnya jelas, membeli mobil seharga Rp 120 juta dengan cara dicicil. Artinya kalau terjadi fluktuasi harga minyak dunia atau dollar nilai harga mobil setelah tiga tahun tetap Rp 120 juta, tidak akan berubah. Sehingga cicilannya pun tidak berubah, karena akadnya pembelian mobil dengan harga yang sudah pasti,” ungkap istri dari Widywan Pradanahita ini.

Berbeda ketika kita membeli rumah dengan cara KPR di bank konvensional, maka kata Megawati, yang kita lakukan di bank adalah pinjam uang untuk membeli rumah. ”Konsumen tidak tahu harga rumah tersebut lima tahun kemudian berapa, dan berapa uang yang harus dibayarkan ke bank, karena bunga bank sifatnya fluktuatip. Tahun ini bisa 7 %, tahun depan kita tidak tahu berapa persen, mungkin 10 % atau bahkan 15 % ? Ini bedanya sistem syariah dengan konvensional,” kata wanita yang berkomitmen untuk memajukan sistem perbankan syariah di Jawa Barat ini.

Inilah, kata wanita kelahiran Kota Bandung ini yang kerap kali sering disamakan oleh sebagian besar masyarakat. Kadang-kadang masyarakat apriori dan tetap menyamakan sistem syariah dengan konvensional. ”Jadi untuk menjelaskan bedanya syariah dengan konvensional, baiknya petugas bank maupun nasabah harus meluangkan waktu dulu. Begitu juga nasabahnya harus bisa mengclearkan fikirannya dulu agar penjelasannya bisa diterima dengan pemahaman yang benar,” ungkapnya.

Sinergi

Di Bank CIMB Niaga, Megawati mengatakan, ada sinergi yang harmonis antara bank konvensional dengan bank syariah. ”Kita ada yang disebut pelayanan sistem dual banking dengan leverage model. Kedua konsep tersebut akan memberdayakan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh bank konvesnsionalnya (office chanelling),” jelasnya.

Saat ini, office channeling syariah yang dimiliki Bank CIMB Niaga Syariah, katanya, mencapai 561 outlet dari total outlet Bank CIMB Niaga sekitar 1.000 unit,” ungkapnya.

Dengan sistem ini, katanya, tidak perlu menambah banyak kantor maupun sumber daya manusianya, karena setiap petugas counter bank konvensional punya target untuk menjual juga produk bank syariah.

Dengan sistem seperti ini, maka petugas di seluruh counter Bank CIMB Niaga yang menjadi office chanelling harus mengetahui banyak tentang produk-produk bank syariah. ”Dengan demikian, nasabah bank syariah tumbuh sendiri dan tidak perlu investasi yang besar. Begitu juga dalam hal sumberdaya manusia, kami tidak perlu SDM yang banyak,” katanya.

Dengan pola kerja seperti ini, penghargaan demi penghargaan terus diraih bank yang baru tahun 2007 lalu membuka sistem syariah ini. Begitu juga pertumbuhan usahanya terus meroket. Untuk aset sampai 31 Desember 2011 naik 66% dibandingkan tahun 2010 lalu menjadi Rp 5,263 triliun, sedangkan financing pada periode yang sama naik 78% menjadi 3,237 triliun dan funding naik 68% menjadi Rp 4,142 triliun dengan net non performance financing (NPF) hanya 1,3% saja. CIMB Niaga belum lama ini meraih predikat ”sangat bagus”dalam rating 120 bank di Indonesia versi Majalah InfoBank serta penghargaan Islamic Finance Award 2011 Karim Business Consulting (KBC). (aep s. abdullah/”GM”)**
Share
http://www.klik-galamedia.com/indexnews.php?wartakode=20120120071957&idkolom=bisnis

Komentar